- Pengertian
Sindrom cushing adalah suatu keadaan
yang diakibatkan oleh efek metabolik gabungan dari peninggian kadar
glukokortikoid dalam darah yang menetap. Kadar yang tinggi ini dapat terjadi
secara spontan atau karena pemeberian dosis farmakologik senyawa-senyawa
glukokortikoid. (Sylvia A. Price; Patofisiolgi, Hal. 1088).
read more
read more
- Etiologi
Sindrom
cushing dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti berikut :
· Glukokortikoid
yang berlebih
· Aktifitas
korteks adrenal yang berlebih
· Hiperplasia
korteks adrenal
· Pemberian
kortikosteroid yang berlebih
· Sekresi
steroid adrenokortikal yang berlebih terutama kortisol
· Tumor-tumor
non hipofisis
· Adenoma
hipofisis
· Tumor
adrenal
- Patofisiologi
Sindrom cushing dapat
disebabkan oleh beberapa mekanisme yang mencakup umur kelenjar hipofisis yang
mneghasilkan ACTH dan menstimulasi korteks adrenal untuk meningkatkan sekresi
hormonnya meskipun hormon tersebut telah diproduski dengan jumlah yang adekuat.
Hoperflasia kelenjar adrenal dan pemberian kortikosteroid atau ACTH dapat pula
menimbulkan sindrom cushing, mekanisme umpan balik normal untuk mengendalikan
fungsi kortek adrenal menjadi tidak efektif dan pola sekresi diurnal kortisol
yang normal akan menghilang. Tanda dan gejala sindrum cushing terutama terjadi
sebagai akibat dari sekresi glukokortikoid dan androgen yang berlebihan,
mekipun sekresi meneralorkortikoid juga dapat terpengaruh.
Kelebihan glukokortikoid dapat
menghambat proses metabolisme protein dan karbohidrat. Glukokortikoid mempunyai
efek katabolik dan antianabolik pada protein, menyebabkan menurunnya kemampuan
sel-sel pembentuk protein untuk mensistesis protein, sebagai akibatnya terjadi
kehilangan protein pada jaringan seperti kulit, otot, pembuluh darah, dan
tulang.
(Tumor
kelenjar hopofisis dan pemberian obat ACTH)
Peningkatan ACTH
Kelenjar Adrenalin ← Hiperplasia
andrenal
Menstimulasi
korteks adrenal
Peningkatan hormon kortisol
Menghambat CRF
Tidak efektifnya korteks adrenal
ACTH dan kortisol hilang
Sidrom cushing
- Mekanisme klinis
Gambaran klinis yang terdapat pada
pennderita sindrom cushing adalah sebagai berikut :
a) Amenorea
b) Jerawat
c) Nyeri
punggung
d) Penurunan
konsentrasi
e) Kelemahan
otot
f) Moonface
g) Nyeri
kepala
h) Hiperpigmentasi
i) Luka
sukar sembuh
j) Edema
pada ekstremitas
k) Penipisan
kulit
l) Hipertensi
m) Osteoporosis
n) Striae
pada abdomen
o) Pembesaran
klitoris
p) Obesitas
q) Punuk
kerbau pada posterior leher
r) Hipokalemia
s) Psikosis
t) Retensi
natrium
u) Depresi
v) Perubahan emosi
- Pemeriksaan Penunjang
a) Tes
supresi dexamethason
1) Untuk
membantu menegakkan diagnosis penyebab sindrom cushing tersebut, apakah
hipofisis atau adrenal.
2) Untuk
menentukan kadar kortisol.
3) Pada
pagi hari lonjakan kortisol akan ditekan : Steroid <5 uL/dl => Normal
Pada pagi hari sekresi kortisol tidak ditekan : Steroid >10 uL /dl =>Sindrom Cushing
Pada pagi hari sekresi kortisol tidak ditekan : Steroid >10 uL /dl =>Sindrom Cushing
b) Kadar
kortisol bebas dalam urin 24 jam:
Untuk
memeriksa kadar 17- hidroksikortikosteroid serta 17- kortikosteroid, yang
merupakan metabolic kortisol dan androgen dalam urin.
Kadar metabolic dan kortisol plasma meningkat à Sindrom Cushing
Kadar metabolic dan kortisol plasma meningkat à Sindrom Cushing
c) Stimulasi
CRF (Corticotrophin-Releasing Faktor)
Untuk
membedakan tumor hipofisis dengan tempat-tempat ektopik produksi ACTH sebagai
penyebab.
d) Pemeriksaan
Radioimmunoassay ACTH Plasma Untuk mengenali penyebab Sindrom Cushing
e) CT,
USG, dan MRI dapat dilakukan untuk menentukan lokasi jaringan adrenal dan
mendeteksi tumor pada kelenjar adrenal.
- Penatalaksanaan
Pengobatan
sindrom cushing tergantung ACTH tidak seragam, bergantung apakah sumber ACTH
adalah hipofisis / ektopik.
a) Jika
dijumpai tumor hipofisis. Sebaiknya diusahakan reseksi tumor tranfenoida.
b) Jika
terdapat bukti hiperfungsi hipofisis namun tumor tidak dapat ditemukan maka
sebagai gantinya dapat dilakukan radiasi kobait pada kelenjar hipofisis.
c) Kelebihan
kortisol juga dapat ditanggulangi dengan adrenolektomi total dan diikuti
pemberian kortisol dosis fisiologik.
d) Bila kelebihan kortisol disebabkan oleh
neoplasma disusul kemoterapi pada penderita dengan karsinoma/ terapi pembedahan
e) Digunakan
obat dengan jenis metyropone, amino gluthemide yang bisa mensekresikan kortisol
Sesuai pada penyebabnya. Penyakit Cusing dapat dilakukan iradiasi dari
hipofise, kombinasi iradiasi dengan unilateral adrenalektomi. Pada adenoma
basofil yang menimbulkan gejala penionggian tekanan intra kranial dan tidak
berhasil dengan radiotherafi, dilakukan ekstirpasi. Pada kasus berat dimana
iradiasi hipofise tidak memberi hasil, dilakukan adrenalektomi bilateral,
kemudian substitusi dengan hidrokortison, kortison atau fludrokortison. Bila disebabkan
oleh adenoma atau karsinoma adrenal, dilakukan operasi kemudian terapi
substitusi.
1) Terapi
Operatif
-
Hipofisektomi
Transfenoidalis, Operasi pengangkatan tumor pada kelenjar hipofisis
-
Adrenalektomi, terapi
pilihan bagi pasien dengan hipertrofi adrenal primer
2) Terapi
Medis
Preparat penyekot enzim adrenal
(metyrapon, aminoglutethimide, mitotane, ketokonazol) digunakan untuk
mengurangi hiperadrenalisme jika sindrom tersebut disebabkan oleh sekresi
ektopik ACTH oleh tumor yang tidak dapat dihilangkan secara tuntas.
B.
KONSEP
KEPERAWATAN
- Pengkajian
Pengkajian
meliputi:
1) Identitas
Lebih lazim sering terjadi pada wanita dari pada laki-laki dan mempunyai insiden puncak antara usia 20 dan 30 tahun.
Lebih lazim sering terjadi pada wanita dari pada laki-laki dan mempunyai insiden puncak antara usia 20 dan 30 tahun.
2) Keluhan
Utama
Adanya
memar pada kulit, pasien. Mengeluh lemah, terjadi kenaikan berat badan.
3) Riwayat
penyakit sekarang
Pasien
mengatakan ada memar pada kulit.
4) Riwayat
penyakit dahulu
Kaji
apakah pasien pernah mengkonsumsi obat-obatan kartekosteroid dalam jangka waktu
yang lama.
5) Riwayat
penyakit keluarga
Kaji
apakah keluarga pernah menderita penyakit sindrom cushing
6) Pemeriksaan
fisik berupa :
a) Keadaan
umum lemah
b) Tanda
vital : suhu meningkat, tensi meningkat, nadi cepat dan lemah
c) Sistem
Integumen
Kaji
kulit klien terhadap trauma, infeksi, lecet-lecet, memar dan edema.
d) Sistem
Pernapasan
Kaji
apakah terdapat pernapasan tachipneu dan pernapasan cuping hidung
e) Sistem
Kardiovaskuler
Kaji
pasien terhadap hipertesi dan hipertensi cairan dengan pitting edema
f) Sistem
Pencernaan
Kaji
mukosa bibir klien apakah nampak kering atau pucat, kaji tenggorokan terhadap
pembesaran kelenjar tiroid.
g) Sistem
Gastrointestinal
Pada
pemeriksaan fisik ditemukan garis-garis penegangan atau strie pada abdomen.
h) Sistem
Neurologis
Fungsi
mental pasien dikaji yang mencakup keadaan emosi, respon terhadap pertanyaan,
kesadaran akan lingkungan & tingkat depresi.
i) Sistem
Musculoskeletal
Kaji
terhadap, Bufallo hamp, Obesitas badan dengan ekstremitas kecil, Penumpukan
lemak supra klapikular, Sakit pinggang, Kehilangan otot atau kehilangan massa otot, atrofi otot dan Osteoporosis.
- Diagnosa Keperawatan
a) Intoleransi
aktivitas berhubungan dengan kelemahan
b) Gangguan
integritas kulit
berhubungan dengan penurunan protein kulit
c) Gangguan
citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan fisik.
d) Perubahan
proses pikir berhubungan dengan perubahan suasana hati, mudah tersinggung dan
depresi.
- Rencana Intervensi
a) Intoleransi
aktivitas berhubungan dengan kelemahan
Kriteria hasil: Klien dapat bergerak dan melakukan aktivitas
Rencana tindakan
keperawatan:
1) Kaji
dan identifikasi kekuatan otot pada ektremitas pasien
Rasional : mengetahui
derajat kekuatan otot-otot ekstremitas pasien
2) Bantu
klien ambulasi
Rasional :
Mencegah terjatuh atau terbentur pada sudut furniture yang tajam.
3) Beri penjelasan tentang pentingnya melakukan
aktivitas atau bergerak untuk mencegah terjadinya penurunan kekuatan otot.
Rasional : Pasien mengerti pentinya aktivitas
sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penurunan kekuatan otot dan dapat
kooperatif dalam tindakan keperawatan.
4) Berikan
diet tinggi protein, kalsium, dan vitamin D
Rasional :
Meminimalkan penipisan massa otot dan osteoporosis.
b) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan penurunan
protein kulit
Kriteria
hasil: Klien mampu mempertahankan keutuhan
kulit, menunjukkan perilaku/teknik untuk mencegah kerusakan/cedera kulit.
Rencana
tindakan keperawatan:
1) Inspeksi
kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskular.
Rasional : menandakan area sirkulasi buruk/kerusakan yang dapat
menimbulkan pembentukan infeksi.
2) Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit dan membran mukosa.
Rasional :
mendeteksi adanya dehidrasi/hidrasi berlebihan yang mempengaruhi sirkulasi dan
integritas jaringan pada tingkat seluler.
3) Inspeksi
area tergantung edema.
Rasional :
jaringan edema lebih cenderung rusak/robek.
4) Berikan perawatan kulit. Berikan salep atau
krim.
Rasional : lotion dan salep mungkin diinginkan untuk menghilangkan
kering, robekan kulit.
5) Anjurkan menggunakan pakaian katun longgar.
Rasional :
mencegah iritasi dermal langsung dan meningkatkan evaporasi lembab pada kulit.
6) Kolaborasi
dalam pemberian matras busa.
Rasional :
menurunkan tekanan lama pada jaringan.
c) Gangguan
citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan fisik.
Kriteria hasil: Klien
mengungkapkan perasaan dan metode koping untuk persepsi negatif tentang
perubahan penampilan, fungsi seksualitas, dan tingkat aktivitas. Menyatakan
penerimaan terhadap situasi diri.
Rencana
tindakan keperawatan:
1) Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang
kondisi dan pengobatan.
Rasional :
mengidentifikasi luas masalah dan perlunya intervensi.
2) Diskusikan arti perubahan pada pasien.
Rasional
: beberapa pasien memandang situasi sebagai tantangan, beberapa sulit menerima
perubahan hidup/penampilan peran dan kehilangan kemampuan control tubuh
sendiri.
3) Anjurkan orang terdekat memperlakukan pasien secara
normal dan bukan sebagai orang cacat.
Rasional :
menyampaikan harapan bahwa pasien mampu untuk mangatur situasi dan membantu
untuk mempertahankan perasaan harga diri dan tujuan hidup.
4) Rujuk
ke perawatan kesehatan. Contoh: kelompok pendukung.
Rasional
: memberikan bantuan tambahan untuk manajemen jangka panjang dari perubahan
pola hidup.
d) Perubahan
proses pikir berhubungan dengan perubahan suasana hati, mudah tersinggung dan
depresi.
Keriteria
hasil: Klien mampu mempertahankan tingkat
orientasi realita sehari-hari, mengenali perubahan pada pemikiran dan tingkah
laku
Rencana
tindakan keperawatan:
1) Evaluasi tingkat stress individu dan hadapi
dengan tepat
Rasional :
tingkat stress mungkin dapat meningkat dnegan pesat karena perubahan yang baru,
sedang atau telah terjadi.
2) Panggil
pasien dengan namanya.
Rasional
: Untuk menolong mempertahankan orientasi.
3) Catat
perubahan siklik dalam mental/tingkah laku. Ikutsertakan dalam latihan rutin
dan program aktivitas.
Rasional :
penelitian menunjukkan bahwa penarikan diri dan pasien yang tidak aktif
memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami kebingungan
4) Dukung
keikutsertaan pasien dalam perawatan diri sendiri.
Rasional
: pilihan merupakan komponen yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
- Implementasi
Setelah menyusun
rencana tindakan keperawatan, maka pada implementasi adalah melaksanakan
rencana tindakan sesuai dengan rencana intervensi yang telah ditetapkan atau
disusun tersebut.
- Evaluasi
Evaluasi
merupakan proses akhir dimana semua tindakan yang telah dilakukan dievaluasi
apakah telah memenuhi tujuan yang diharapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Susanne CS.
1999. Buku Ajar Medikal Bedah
Brunner-Suddart. Jakarta : EGC
Rumahorbo,
Hotma. 1999. Asuhan Keperawatan Klien
dengan Gangguan Sistem Endokrin. Jakarta: EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar