Selasa, 24 April 2012
my new life: makalah psoriasis
my new life: makalah psoriasis: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Psoriasis merupakan sejenis penyakit kulit yang penderitanya mengalami...
Minggu, 15 April 2012
makalah psoriasis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Psoriasis
merupakan sejenis penyakit kulit yang penderitanya mengalami proses pergantian
kulit yang terlalu cepat. Kemunculan penyakit ini terkadang untuk jangka waktu
lama atau timbul/hilang. Berbeda dengan pergantian kulit pada manusia normal
yang biasanya berlangsung selama tiga sampai empat minggu, proses pergantian
kulit pada penderita psoriasis berlangsung secara cepat yaitu sekitar 2–4 hari,
(bahkan bisa terjadi lebih cepat) pergantian sel kulit yang banyak dan menebal.
Psoriasis
dapat dijumpai di seluruh belahan dunia dengan angka kesakitan (insidens
rate)yang berbeda. Segi umur, Psoriasis dapat mengenai semua usia, namun biasanya lebih kerap
dijumpai pada dewasa.
Di
dunia, penyakit kulit ini diduga mengenai sekitar 2 sampai 3 persen penduduk.
Data nasional prevalensi psoriasis di Indonesia belum diketahui. Namun di RSUPN
Dr. Cipto Mangunkusumo, selama tahun 2000 sampai 2001, insiden psoriasis
mencapai 2,3 persen. Penyakit ini tidak mengenal usia, semua umur dapat terkena. Tapi puncak insidensinya di usia dua puluhan dan lima puluhan.
Tidak
ada fakta yang menunjukkan bahwa penyakit ini lebih dominan menyerang salah
satu jenis kelamin. Pria maupun wanita memiliki peluang yang sama untuk
terserang penyakit ini.
B. Tujuan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran yang nyata tentang
penyakit psoriasis dan tentang pelaksanaan Askep pada klien dengan psoriasis
dengan menggunakan metode keperawatan.
BAB
II
KONSEP
MEDIS PSORIASIS
A. Pengertian
Psoriasi
adalah suatu penyakit peradangan kronis pada kulit dimana penderitanya
mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Penyakit ini secara
klinis sifatnya tidak mengancam jiwa dan tidak menular tetapi karena timbulnya
dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja sehingga dapat menurunkan kualitas
hidup seseorang bila tidak dirawat dengan baik. (Effendy, 2005)
Psoriasis penyakit
kulit kronik residif dengan lesi yang khas berupa bercak-bercak eritema
berbatas tegas di tutupi oleh skuama tebal berlapis-lapis berwarna putih
mengkilat. (Siregar, 2005).
B. Etiologi
Etiologi
belum diketahui, yang jelas ialah waktu pulih (turn over time) epidermis
dipercepat menjadi 3-4 hari, sedangkan pada kulit normal lamanya 27 hari. Beberapa faktor penting yang disangka menjadi penyebab timbulnya Psoriasis
adalah :
a)
Genetik
b)
Imunologik
c)
Stres Psikik
d)
Infeksi fokal. Umumnya infeksi
disebabkan oleh Kuman Streptococcus
e)
Faktor Endokrin. Puncak insidensi pada waktu pubertas dan menopause, pada waktu kehamilan membaik tapi
menjadi lebih buruk pada masa pascapartus.
f)
Gangguan Metabolik, contohnya
hipokalsemia dan dialisis.
g)
Obat-obatan misalnya beta-adrenergic
blocking agents, litium, antimalaria, dan penghentian mendadak korikosteroid
sistemik.
h)
Alkohol dan merokok.
C. Patofisiologi
Psoriasis
merupakan penyakit kronik yang dapat terjadi pada setiap usia. Perjalanan
alamiah penyakit ini sangat berfluktuasi. Pada psoriasis ditunjukan adanya
penebalan epidermis dan stratum korneum dan pelebaran pembuluh-pembuluh darah
dermis bagian atas. Jumlah sel-sel basal yang bermitosis jelas meningkat.
Sel-sel yang membelah dengan cepat itu bergerak dengan cepat ke bagian
permukaan epidermis yang menebal. Proliferasi dan migrasi sel-sel epidermis
yang cepat ini menyebabkan epidermis menjadi tebal dan diliputi keratin yang
tebal ( sisik yang berwarna seperti perak). Peningkatan kecepatan mitosis sel-sel
epidermis ini agaknya antara lain disebabkan oleh kadar nukleotida siklik yang
abnormal, terutama adenosin monofosfat (AMP) siklik dan guanosin monofosfat
(GMP) siklik. Prostaglandin dan poliamin juga abnormal pada penyakit ini.
Peranan setiap kelainan tersebut dalam mempengaruhi plak psoriatik belum dapat
dimengerti secara jelas.
D. Manifestasi Klinis
Penderita
biasanya mengeluh adanya gatal ringan pada tempat-tempat predileksi, yakni pada
kulit kepala, perbatasan daerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian
ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerah lumbosakral. Kelainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi (plak)
dengan skuama diatasnya. Eritema berbatas tegas dan merata. Skuama
berlapis-lapis, kasar, dan berwarna putih seperti mika, serta transparan. Pada
psoriasis terdapat fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner. Fenomena tetesan
lilin ialah skuama yang berubah warnanya menjadi putih pada goresan, seperti
lilin digores. Pada fenomena Auspitz serum atau darah berbintik-bintik yang
disebabkan karena papilomatosis. Trauma pada kulit , misalnya garukan , dapat
menyebabkan kelainan yang sama dengan kelainan psoriasis dan disebut kobner.
Psoriasis
juga dapat menyebabkan kelainan kuku yang agak khas yang disebut pitting nail atau
nail pit berupa lekukan-lekukan miliar.
E. Penatalaksanaan Medik
Sampai saat
ini belum ditemukan pengobatan yang spesifik karena penyebabnya belum jelas dan
banyak faktor yang berpengaruh. Psoriasis sebaiknya diobati secara topikal.
Jika hasilnya tidak memuaskan, baru dipertimbangkan pengobatan sistemik karena
efek samping pengobatan sistemik lebih banyak.
1. Pengobatan
Sistemik
a) Kortikosteroid
( Prednison )
b) Obat
sitostatik ( Metroteksat )
c) Levodopa
d) DDS(diaminodifenilsulfon)
e) Etretinat dan Asitretein
f) Siklosporin
2. Pengobatan
Topikal
a) Preparat Ter
( fosil, kayu, batubara )
b) Kortikosteroid
( senyawa fluor )
c) Ditranol ( antralin )
d) Pengobatan dengan peyinaran
F.
Pencegahan
Meskipun tindakan merawat tidak akan
menyembuhkan psoriasis, tetapi dapat membantu memperbaiki penampilan dan nuansa
kulit rusak. Langkah-langkah ini dapat bermanfaat untuk mencegah
terjadinya psoriasis atau mencegah memperburuk penyakit psoriasis pada penderita
:
1)
Mandi setiap hari
2)
Gunakan pelembab
3)
Tutup daerah yang terkena dampak dalam semalam
4)
Paparkan seminim mungkin sinar matahari ke kulit
5)
Gunakan obat krim atau salep
6)
Hindari pemicu psoriasis, jika mungkin
7)
Hindari minum alkohol
BAB III
KONSEP DASAR
KEPERAWATAN PSORIASIS
A. Pengkajian
Pada saat pengkajian yang perlu
ditanyakan :
1) Keluhan
utama
2) Mulai
kapan gejala timbul
3) Perjalanan
penyakit
a) Terus
menerus dari ringan, sedang, dan berat
b) Hilang
timbul
c) Pada saat/musim tertentu
d) Sebelum
gejala timbul, apakah klien mengkonsumsi obat-obatan tertentu
e) Pernahkah klien mendapatkan pengobatan
sebelumnya dan bagaimana hasilnya
f) Apakah
dalam keluarga, ada yang mempunyai penyakit seperti yang diderita klien
g) Bagaimana
lingkungan tempat tinggal klien
4) Pemeriksaan
fisik
·
Keadaan umum lemah
·
Tanda-tanda vital
khususnya suhu meningkat yaitu sekitar 38o-39oC
·
Eritema
yang bersisik, batas tegas/menyolok
·
Lesi
kering dan timbul pruritus
·
Adanya lubang-lubang atau kerusakan total pada
kuku dan tangan
·
Lesi tidak simetris bilateral
·
Lesi dapat timbul pada luka bekas garukan.
B. Diagnosa Keperawatan
a)
Kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermal sekunder akibat psoriasis
b)
Peningkatan suhu tubuh
berhubungan dengan proses penyakit
c)
Gangguan konsep diri berhubungan
dengan krisis kepercayaan diri
d)
Ansietas yang berhubungan dengan
perubahan status kesehatan sekunder akibat penyakit psoriasis
C. Rencana Intervensi
a) Kerusakan
integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermal sekunder
akibat psoriasis
Tujuan : Kerusakan
integritas kulit dapat teratasi dalam 3 x 24 jam.
Kriteria
Hasil : Area
terbebas dari infeksi lanjut, kulit bersih dan lembab
Rencana
Tindakan Keperawatan :
1) Kaji keadaan
kulit
Rasional : Mengetahui
dan mengidetifikasi kerusakan kulit untuk melakukan intervensi yang tepat.
2) Kaji keadaan
umum dan observasi TTV.
Rasional : Mengetahui
perubahan status kesehatan pasien.
3) Kaji
perubahan warna kulit.
Rasional : Megetahui
keefektifan sirkulasi dan mengidentifikasi terjadinya komplikasi.
4) Pertahankan
agar daerah yang terinfeksi tetap bersih dan kering.
Rasional : Membantu
mempercepat proses penyembuhan.
5) Kolaborasi
dengan dokter dalam pemberian obat-obatan.
Rasioanal : Untuk
mempercepat penyembuhan.
b)
Peningkatan suhu tubuh berhubungan
dengan proses penyakit
Tujuan : setelah
dilakukan tindakan keperawatan klien menunjukkan suhu tubuh dalam batas normal
Kriteria Hasil : suhu 36,70c
– 370c, klien tidak mengeluh panas.
Rencana Tindakan Keperawatan
1) Kaji tanda-tanda
vital
Rasional : untuk
menentukan intervensi selanjutnya
2) Beri kompres
dingin
Rasional : Menimbulkan
evek vasodelatasi vaskularisasi sehingga mempercepat proses evaporasi dan
menurunkan panas.
3) Anjurkan
klien memakai pakaian yang menyerap keringat
Rasional : Memberikan
rasa nyanman pada klien
4) Kolaborasi
pemberian antipiretik
Rasional : Pemberian
obat mempercepat menurunkan panas
c)
Gangguan konsep diri berhubungan
dengan krisis kepercayaan diri
Tujuan : Gangguan
konsep diri teratasi dalam 3 x 24 jam
Kriteria Hasil : Dapat
berinteraksi seperti biasa, rasa percaya diri timbul.
Rencana Tindakan Keperawatan :
1) Kaji
perubahan perilaku pasien seperti menutup diri, malu berhadapan dengan orang
lain.
Rasional : Mengetahui
tingkat ketidakpercayaan diri pasien dalam menentukan intervensi selanjutnya.
2) Bersikap
realistis dan positif selama pengobatan, pada penyuluhan pasien.
Rasional :
Meningkatkan kepercayaan dan mengadakan hubungan antara perawat-pasien.
3) Beri harapan
dalam parameter situasi individu.
Rasional :
Meningkatkan perilaku positif
4) Berikan
penguatan positif terhadap kemajuan.
Rasional : Kata-kata
penguatan dapat mendukung terjadinya perilaku koping positif.
5) Dorong
interaksi keluarga.
Rasional :
Mempertahankan garis komunikasi dan memberikan dukungan terus-menerus pada
pasien.
d) Ansietas
yang berhubungan dengan perubahan status kesehatan sekunder akibat penyakit
psoriasis
Tujuan : Ansietas
dapat diminimalkan sampai dengan diatasi setelah 3 x 24 jam
Kriteria Hasil : pasien
tampak rileks, pasien menunjukkan kemampuan mengatasi masalah dan menggunakan
sumber-sumber efektif, tanda-tanda vital normal, pasien melaporkan ansietas
berkurang sampai tingkat dapat diatasi
Rencana Tindakan Keperawatan :
1)
Kaji tingkat ansietas dan diskusikan
penyebab bila mungkin
Rasional :
Identifikasi masalah spesifik akan meningkatkan kemampuan individu untuk
menghadapinya dengan lebih realistis
2)
Kaji ulang keadaan umum pasien dan
TTV
Rasional : Sebagai
indikator awal dalam menentukan intervensi berikutnya
3)
Berikan waktu pasien untuk
mengungkapkan masalahnya dan dorongan ekspresi yang bebas, misalnya rasa marah,
takut, ragu
Rasional : Agar
pasien merasa diterima
4)
Jelaskan semua prosedur dan
pengobatan
Rasional :
Ketidaktahuan dan kurangnya pemahaman dapat menyebabkan timbulnya ansietas
5)
Diskusikan perilaku koping
alternatif dan tehnik pemecahan masalah
Rasional :
Mengurangi kecemasan pasien
D. Implementasi
a)
Kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermal sekunder akibat psoriasis
1)
Mengkaji keadaan kulit
2)
Mengkaji keadaan umum dan observasi
TTV.
3)
Mengkaji perubahan warna kulit.
4)
Mertahankan agar daerah yang
terinfeksi tetap bersih dan kering.
5)
Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat-obatan.
b)
Peningkatan suhu tubuh
berhubungan dengan proses penyakit
1)
Mengkaji tanda-tanda vital
2)
Memberi kompres dingin
3)
Menganjurkan klien memakai pakaian
yang menyerap keringat
4)
Berkolaborasi pemberian antipiretik
c)
Gangguan konsep diri berhubungan
dengan krisis kepercayaan diri
1)
Mengkaji perubahan perilaku pasien
seperti menutup diri, malu berhadapan dengan orang lain.
2)
Bersikap realistis dan positif
selama pengobatan, pada penyuluhan pasien.
3)
Memberi harapan dalam parameter
situasi individu.
4)
Memberikan penguatan positif
terhadap kemajuan.
5)
Mendorong interaksi keluarga.
d) Ansietas yang
berhubungan dengan perubahan status kesehatan sekunder akibat penyakit
psoriasis
1)
Mengkaji tingkat ansietas dan
diskusikan penyebab bila mungkin
2)
Mengkaji ulang keadaan umum pasien
dan TTV
3)
Memberikan waktu pasien untuk
mengungkapkan masalahnya dan dorongan ekspresi yang bebas, misalnya rasa marah,
takut, ragu
4)
Menjelaskan semua prosedur dan
pengobatan
5)
Mendiskusikan perilaku koping
alternatif dan tehnik pemecahan masalah
E. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan, maka hasil yang diharapkan pada proses evaluasi adalah sebagai
berikut :
a)
Tidak terjadi kerusakan integritas
kulit
b)
Tidak terjadi peningkatan suhu
tubuh, suhu tubuh klien dalam keadaan normal ( 36,7o-37oC)
c)
Tidak terjadi gangguan konsep diri,
klien memiliki kepercayaan diri yang baik
d) Klien tidak
mengalami ansietas
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas
dapat disimpulkan bahwa penyakit psoriasis merupakan salah satu
penyakit/gangguan sistem integumen dimana kulit mengalami peradangan kronis
(sering kambuh) yang disebabkan oleh Genetik, Imunologik, Stres Psikik, Infeksi
fokal, Faktor Endokrin, Gangguan Metabolik, Obat-obatan, Alkohol dan merokok.
Penyakit ini terjadi pada setiap
usia. Pada psoriasis ditunjukan adanya penebalan epidermis dan stratum korneum
dan pelebaran pembuluh-pembuluh darah dermis bagian atas. Selain itu jumlah sel-sel
basal yang bermitosis juga meningkat.
Penderita biasanya mengeluh adanya
gatal ringan pada tempat-tempat predileksi, yakni pada kulit kepala, perbatasan
daerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama siku serta
lutut, dan daerah lumbosakral.
Kelainan kulit terdiri atas
bercak-bercak eritema yang meninggi (plak) dengan skuama diatasnya.Skuama
berlapis-lapis, kasar, dan berwarna putih serta transparan. Pada psoriasis
terdapat fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner.
Ada dua tipe pengobatan pada
penderita psoriasis yaitu pengobatan sistemik dan pengobatan topikal dimana
pengobatan sistemik lebih banyak memberikan efek samping.
B. Saran
Kepada mahasiswa
(khususnya mahasiswa perawat) atau pembaca disarankan agar dapat mengambil
pelajaran dari makalah ini sehingga apabila terdapat tanda dan gejala penyakit psoriasis
dalam masyarakat maka kita dapat melakukan tindakan yang tepat agar penyakit
tersebut tidak berlanjut ke arah yang lebih buruk.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito,
Lynda Jual. 2004. Buku Saku Diagnosa
Keperawatan. Jakarta : ECG
Doenges, Marilyn E.
2002. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman
Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi III. Jakarta
: EGC
Effendy, B. 2005. Kualitas dan harapan hidup penderita psoriasis dapat ditingkatkan dengan terapi dini dan tepat.
Siregar, R. 2005. Saripati
penyakit kulit edisi 2. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Langganan:
Postingan (Atom)